Mimpi
sekedar mimpi, namun keberuntungan siapa yang tahu?. Namun tetap diiriingi
usaha dan doa. Tidak pernah terlintas
difikiran seorang anak buruh yang hanya bisa pergi kesana-kesini based on his skill. siapakah dia?. perkenalkan, seseorang yang lahir tepat 20
tahun silam di kota Tebing Tinggi dengan beragam kisah menarik untuk ditilik,
akulah Dia!. Muhammad Irfan. seorang
mahasiswa biasa namun terkadang bisa menjadi luar biasa, izinkan saya
menceritakan sedikit pengalaman berharga.
Dimulai dengan kisahnya yang bisa terbilang unik dan logic. Untuk pertama kalinya saya bisa
terbang hanya bermodal nekat dan niat, sebut saja lomba “Desain Dakwah Kreatif”
di Sleman, Yogyakarta saat dibangku kelas 3 SMA oleh Forum Rohis Nusantara.
Permulaan yang baik untuk anak semuda saya hingga akhirnya mampu menyabet
peringkat 1 Nasional, mengalahkan berbagai sekolah yang tersebar di Indonesia.
Pengalaman yang bagus untuk awal prestasi saya.
Setelah menamatkan SMA, tepatnya SMA
Negeri 2 Tebing Tinggi, sekolah yang terbilang asik bagi anak-anak yang ambisius mengejar ilmu. Disiplin,
berkarakter, dan berbudaya.
Melihat
keadaan ekonomi keluarga tak menggentarkannya untuk bisa duduk di bangku
kuliah. Sebut saja deretan kampus
ternama di Indonesia menjadi mimpiku.
Tapi Allah SWT menunjukkan kebesarannya dengan choose the best campus for my life. Rencana Allah SWT lah yang saya
anggap paling baik diantara semua rencana.
Didampingi dengan sokongan dana beasiswa Bidik Misi oleh Kemenristek
Dikti, mengantarkanku untuk duduk dibangku kuliah. Tak sampai disitu, sederetan motivasi
kudapatkan dari berbagai dosen dibidang ilmunya untuk dapat meraih berbagai
macam prestasi. Sebut saja, mom dra.
Ratna dewi m.hum. beliau dosen english favorit saya pada masanya. Memiliki background pendidikan yang luar biasa
dan pengalaman abroad yang saya fikir
mampu memotivasi saya untuk bisa menginjakkan kaki di negeri lain.
Sempat
ditunjuk sebagai ketua koordinator stambuk di forum mahasiswa bidik misi mengajarkanku
banyak hal tentang relationship kepada seluruh lapisan, begitu juga organisasi
dakwah yang saya ikuti sejak sma, rohis dan kini beralih ke Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam di Polmed. Ini mengajarkanku banyak hal, pada saatnya dapat survive di negeri asing dengan
minoritas muslim, mungkin pada saatnya. Ini bukan berbicara unsur sara. Setiap
orang memiliki keyakinannya, cukup yakin dan percaya, itu sudah lebih baik saya
fikir. Dengan bermodal ucapan
“basmallah” saya yakinkan pada diri bahwa saya mampu dan bisa! Just it. Hingga
akhirnya saya dapat menyelesaikan awal semester dengan peraihan IP sempurna dan dinobatkan sebagai
mahasiswa berprestasi tingkat prodi Administrasi Bisnis, Pemenang Proposal
Program Mahasiswa Wirausaha dari Ristek-Dikti, juara 2 Porseni Polmed Bidang
Karikatur 2016, Nominasi 99 Besar Mahasiswa Mahasiswa Bidik Misi Indonesia
Terinspiratif Tahun 2016 yang dibukukan dengan Judul Pembidik Mimpi Diterbitkan
oleh Ristek Dikti Bekerja Sama dengan Permadani Diksi Nasional dalam acara
Harteknas di Semarang, Delegasi Munas Forum Mahasiswa Bidik Misi Di Universitas
Islam Riau 2016, Rapat Kerja Nasional Permadani Diksi Nasional Universitas
Lampung (UNILA) 2017, Fourth Place Winner
Of News Casting in The 2017 POLMED
Engllish Competition Internal Selection Road To NPEO 5, Nominasi 20
Besar Mahasiswa Bidik Misi dalam Acara Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nasional di
Universitas Panca Budi Medan (UNPAB MEDAN), lantas tak membuatku
angkuh apalagi sombong. Kecintaanku terhadap ilmu padi-lah yang mampu menanam
kuat-kuat di otak agar tak kelewatan, tentunya ada Allah SWT yang membantuku.
Berlanjut
ke semester 2 (dua) dan seterusnya aku masih mempertanyakan hal yang sama
terhadap dosen yang berbeda. “Apakah di kampus
kita ada pertukaran pelajar/mahasiswa pak/bu?”. Tentu jawaban klasik itu
terus menyemangatiku. Hingga pada akhirnya aku mampu menemukan jawabannya pada
awal-awal semeseter 5 (lima).
******
dijuluki sebagai “seleb instagram” oleh teman-temanku menjadi motivasi kuat bahwa internet ada untuk manfaat yang luar biasa. Tidak terfikir akan menemukan sebuah postingan untuk mengikuti Seleksi Konferensi Tingkat Internasional, berjudul “International Youth Forum on Innovation 2017, Singapore” held by Edconex dengan tajuk wacana Modern Practice and Innovation related to Suistainable Development Goals (SDGs). Kata-kata singapura membuatku tertarik akan mimpi-mimpiku. Dengan moda transportasi terbaik dunia dapat kita temui disini, MRT sebagai alat mengatasi kemacetan. ditambah lagi bahwa negara ini adalah salah satu negara maju di ASEAN dan memiliki beragam keunikan mulai dari national language berjumlah 4 (empat), nama singapur dengan icon merlion statue nya namun tidak ditemukan sama sekali singa disana, adanya wamil (baca: wajib militer), itu cukup membuatku bingung dan excited untuk bisa berada disana. Hingga akhirnya saya putuskan untuk mendaftar dan dinyatakan lolos sebagai salah satu delegasi internasional dari berbagai negara yang akan join dalam event ini untuk mewakili indonesia. Akhirnya, pada tanggal 20 september 2017 saya flight dan mendarat tepat di changi international airport, salah satu airport yang dinobatkan sebagai airport terbaik dunia Meraih penghargaan Bandara Terbaik di Dunia oleh Skytrax selama lima tahun berturut-turut. Dengan keketatan pengamanan negara ini untuk dimasuki oleh foreigners membuatku terjebak sedikit lebih lama dari orang lain untuk dilakukan wawancara di immigration office sehingga akhirnya dapat diterima untuk memasuki wilayah negaranya. Tapi itu bukan masalah bagiku. Tentu kita tahu bahwa singapura sebagai salah satu negara bebas visa bagi masyarakat ASEAN.
dijuluki sebagai “seleb instagram” oleh teman-temanku menjadi motivasi kuat bahwa internet ada untuk manfaat yang luar biasa. Tidak terfikir akan menemukan sebuah postingan untuk mengikuti Seleksi Konferensi Tingkat Internasional, berjudul “International Youth Forum on Innovation 2017, Singapore” held by Edconex dengan tajuk wacana Modern Practice and Innovation related to Suistainable Development Goals (SDGs). Kata-kata singapura membuatku tertarik akan mimpi-mimpiku. Dengan moda transportasi terbaik dunia dapat kita temui disini, MRT sebagai alat mengatasi kemacetan. ditambah lagi bahwa negara ini adalah salah satu negara maju di ASEAN dan memiliki beragam keunikan mulai dari national language berjumlah 4 (empat), nama singapur dengan icon merlion statue nya namun tidak ditemukan sama sekali singa disana, adanya wamil (baca: wajib militer), itu cukup membuatku bingung dan excited untuk bisa berada disana. Hingga akhirnya saya putuskan untuk mendaftar dan dinyatakan lolos sebagai salah satu delegasi internasional dari berbagai negara yang akan join dalam event ini untuk mewakili indonesia. Akhirnya, pada tanggal 20 september 2017 saya flight dan mendarat tepat di changi international airport, salah satu airport yang dinobatkan sebagai airport terbaik dunia Meraih penghargaan Bandara Terbaik di Dunia oleh Skytrax selama lima tahun berturut-turut. Dengan keketatan pengamanan negara ini untuk dimasuki oleh foreigners membuatku terjebak sedikit lebih lama dari orang lain untuk dilakukan wawancara di immigration office sehingga akhirnya dapat diterima untuk memasuki wilayah negaranya. Tapi itu bukan masalah bagiku. Tentu kita tahu bahwa singapura sebagai salah satu negara bebas visa bagi masyarakat ASEAN.
Singkat
cerita saya bertemu panitia dan menuju hotel.
Hingga akhirnya, keesokan harinya melakukan opening ceremonial dengan
serangkaian acara di Suntec
Singapore Convention and Exhibition Centre. sebelum berangkat ke Singapore, kami sudah dibagi atas beberapa kelompok, dan saya masuk
kedalam bagian kelompok 4 dengan delegasi lainnya yang berasal dari Indonesia,
India, dan Filiphine. Komunikasi yang
memukau dengan aksennya masing-masing. Ini mengajarkanku banyak hal untuk dapat
improve my english skill .
Kelompok ini ditujukan untuk menghasilkan suatu
gagasan yang dirancang dalam BMC
(Business Model Canvas) dan dihasilkan dalam sebuah presentasi yang
memukau. Seluruh kelompok memiliki
keunikan gagasannya masing-masing.
Satu
hal yang menarik untuk diperhatikan adalah seminar internasional yang dibawakan
oleh Mr. Troyevan Saragih,
masyarakat medan harus bangga memilikinya, dengan bisnisnya dalam bidang
fashion untuk didistribusikan mendunia hingga ke mancanegara membuat kita kagum
padanya. Beliau lulusan Akademi
Pariwisata Medan dan sekarang menetap di Jakarta dan memiliki jaringan bisnis
luas dan menggaet berbagai pelaku
bisnis internasional seperti di singapura yang ia lakukan sekarang. Beliau membuat saya yakin bahwa medan (one of
the big city in indonesia) tidak untuk disepelekan!, selain itu, ada dua pembicara
lainnya,
Mr. Leslie Lim As Co-founder at cicil.co.id sebagai
situs pembawa perubahan sulit menjadi mudah bagi mahasiswa di indonesia, ia
juga Bachelor Of Mechanical Engineering At UCL London, And Master Of Business at
INSEAD.
Satu
lagi pembicara yang tidak kalah inspirasinya, berasal dari indonesia, Mr. Joandi Leonarda Pratama as The 1st
Absolute Winner From Indonesia In Ioaa 2015, Head Of Professional Development
In Indonesia Student Community At Nanyang Technology University Singapore (PPI
NTU)
Berbagai
kegiatan pun saya lalui dengan penuh suka cita.
Hingga akhirnya waktu untuk diumumkan berbagai award like most fluential
idea dan lainnya. Unfortunately, saya masih kurang
maksimal berusaha untuk meraihnya. Tetap
saja ini adalah pengalaman berharga bagi saya dan menjadi pengalaman yang baik
bagi saya. Semoga kedepannya semakin
banyak mahasiswa-mahasiswi luarbiasa di kampus ungu “Politeknik Negeri Medan”
untuk meraih impian besarnya menembus dunia internasional melalui ajang-ajang
bergengsi lainnya.
Wassalamuala’alaykum warahmatullahi
wabarakatuh.
Best regards,
Muhamad
Irfan
(Business Administration-1505092022)
learning for simple life is teaching us
what meaning
life is....... -Muhamad
Irfan-
my website: muhamadirfand.blogspot.com
link for my documentations :











Sangat menginspirasi tetap selalu berkarya yoo dk,
BalasHapusJazakallahu khairan katsiir bg 🙏. InsyaAllah bg
HapusJangan lupa yoo di Depok sek iki abg punya blog bocahpejuang.blogspot.co.id/?m=1
BalasHapusAhahah ok
Hapus