Minggu, 21 Juli 2019

Penyatuan Darah Jawa - Melayu




.
Cerita kali ini berhubungan erat dengan bagaimana seorang pria muslim hidup secara general, ada banyak faktor yang mempengaruhi psikis pria sehingga layak dikatakan bahagia atau tidak
.
Bahagia yang dimaksud tidak sekedar di dunia tapi juga di akhirat
.
Sebagai pria muslim, kita sadar ada surga nyata di dunia ini yang sebenarnya mudah sekali untuk digapai asal mau berusaha menjadikan surga itu menjadi nyata, sebab jika tak lihai, ia akan berubah menjadi kutukan bagi dirimu di dunia juga akhirat. [1]
.
????
.
Pulanglah, jika beruntung, kau akan dapati seorang wanita tua di rumah, jika sudah tiada, do'akan lah, semoga ibumu di istana syurga sana menunggumu untuk hadir bersamanya selamanya (red: anak yatim/piatu)
.
Tiba2, datang sosok wanita asing dalam hidupmu, bagaimana mungkin wanita tua itu bisa menerimanya cepat sedang ia telah mengambil seorang pria yang begitu amat ia cintai, ini ibarat kisah wanita yang dimadu suami. Begitulah kira2 ibumu di sana.
.
Jika salah2 memilih, kau akan benar2 merasakan bahwa ibumu sedang kau madu, tapi jika benar dalam memilih, ibumu akan merasa begitu terpesona dengannya (red: istrimu) walau ia telah mengambil pria kebanggaannya. (Red: berkaitan terhadap kriteria istri yang dipilih [2] )
.
Terbang jauh anak laki2 meninggalkan rumah, memastikan pakaian yang ternyata ibunya berikan harus ia bawa melepas kenangan indah di rumah
.
Lantas, esok ia kembali membawa kebahagiaan baru bagi ibunya, sebut ia cucu :baby_symbol: insyaallah
.
~ بيتي جاناتي
١٧ ذو القعدة ١٤٤٠
~~~~
[1] Dalam Surah Luqman, Allah menyebutkan 3 perjuangan ibu yang tidak bisa dilakukan oleh ayah, yaitu hamil, melahirkan dan menyusui. Oleh sebab itu wajar Rasulullah mengutamakan berbuat baik kepada ibu tiga kali sebelum menyebutkan bapak.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’

Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari nomor 5971 dan Muslim nomor 2548)

~~~~
[2] Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.”

Kamis, 18 Oktober 2018

WISUDA POLMED 2018 ANGKATAN XXXIII



Alhamdulillah ‘ala kulli hal

Big thanks for everyone who helping me….

Theres no one think that im so grateful for the moment….

I dunnno why I said that, but I’ve proved I can passed it with the best created…

This is the real war…

Apply the knowledge for society…

And I believe in Allah SWT was arranged everything for myself…

Married? Why not, but Are u ready? No :D

Studying again? Why not? I will do…

Let us to see in my future… will I can reach all of my dreams or ….?

*********

Berawal dari kata siapa yang akan? Hingga biaya dari mana? Kini semua terbantahkan… alhamdulillah, saya punya segudang mimpi yang tak boleh dipadamkan.  Akhirnya, dengan tanpa ragu memilih kampus ungu sebagai pilihan, not final choice, but only one… politeknik negeri medan.

Ya, dalam hidup tak perlu ada celah keraguan, karena ragu-ragu akan kembali dalam hasil yang tidak memuaskan..

Selepas eliminasi keraguan, kini hanya perlu sedikit keyakinan bahwa ini akan membawa keberuntungan.  Melewati fase pertama, membuat keraguan hilang dan menyampaikan kepada langit bahwa proses tidak menghianati hasil, semester awal yang anggun.  Lanjut semester berikutnya dan seterusnya.  Banyak sosok disana yang kini merubah my point of view…

Ternyata ilmu sosiologi- karakter manusia pada masa abu-abu kini berhasil dibuktikan dengan banyaknya ragam corak kehidupan wajah-wajah manusia, bermacam orang berasal dari kaki bukit, pedalaman, pesisir, kota, semi kota, dan sebagainya membuat corak kehidupan semakin indah, dengan kekhasan nada berbicara, watak pengambil kesimpulan, si pembawa kedamaian, si pembawa kerusuhan semua ada disana…

Kini akhirnya,banyak yang telah saya lalui bersama berbagai forum dan lintas organisasi

Mereka adalah UKMI, FORMADIKSI, IMMAN, DPM but unfortunately DPM become just dream in half of walking..

Come on, wake up men                !

Ini adalah kesempatan emas buat para generasi emas mewujudkan cita-cita sebagai lakon dalam pemikiran masing-masing…

Dan akhirnya, menjadi mahasiswa berprestasi tingkat prodi adm bisnis 2015, melewati 5 kota di seluruh indonesia plus satu developed country free of charge, menjadi 99 mahasiswa bidikmisi indonesia terinspiratif versi permadani diksi nasional 2017 dalam rangkaian acara hari kebangkitan nasional di solo, perwakilan jurusan dalam lomba business data processing di politeknik negeri padang 2018, finally menjelma menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengomandoi pembacaan tri marga alumni di hadapan seluruh peserta prosesi upacara sakral itu *wisudah, adalah sebuah keniscayaan dari proses yang telah diagung-agungkan sebelumnya…

Langkah yang semakin mudah, terkadang bisa dikatakan sulit, untuk mewujudkan watak-watak berontak dalam otak masing-masing…

****************

Kini terserah pada diri sendiri, mau kemana setelahnya.

Hanya satu untaian kata

…………………………………..

 “Kejar dunia, maka dapat dunia,

Kejar akhirat, dunia mengikuti”

****************

Learn for simple life is teaching us what meaning life is………



































  

**********

On the way for studying at Oxford University

-----------&-----------

MUHAMAD IRFAN, A.Md.A.B.

Graduated on 10.10.2018

Audytorium of USU

Selasa, 06 Maret 2018

“REGISTRASI SIM CARD”, Privasi atau Konspirasi?



Registrasi SIM Card dan Tren Dunia Melindungi Data Pribadi
Well, kita hidup di negara demokrasi, tentu dong sebagai rakyat kritis kita berhak ngelontarin opini yang kita anggap itu bener.  So, kali ini pembahasan kita gak jauh-jauh dari permasalahan yang terjadi di Indonesia.  Eh, gue gak anggap masalah ding, hanya saja karena masyarakat sudah di provokasi untuk hal sepele ini, ya gue anggap aja ini masalah.

Masyarakat hanya korban, korban provokasi berita yang hiperbola ditambah peraturan “lembek” dari policy maker.  gimana tidak?, jelas masyarakat hanya sekedar menjalankan perintah.  Akhir-akhir ini malah saat roda kepemimpinan Bapak Presiden (yang terhormat), ada saja regulasi “ngawur” yang terus berkembang.

Topik kali ini datang dari gemparnya isu biasa yang mematikan “wajib registrasi ulang kartu”.  Kita coba telusuri sudut pandang “pihak atas”, apa sih urgensi diadakannya registrasi ulang ini?.  Tentunya kita selaku masyarakat yang tidak apatis, ingin tahu urgensi akan hal itu.  

Seperti dijelaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, registrasi SIM card prabayar ini adalah upaya pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan nomor pelanggan, sehingga menekan terjadinya penipuan, penyebaran hoax dan konten negatif, juga meminimalisir kebiasaan pakai buang SIM Card. 1

Alasan yang sangat bijak.  Namun, sayang ada beberapa kasus janggal akhir-akhir ini, sebagai contoh “Penyalahgunaan NIK Registrasi Kartu SIM”.  Lebih lengkap dapat dibaca pada situs http://tekno.liputan6.com/read/3345371/kemkominfo-selidiki-penyalahgunaan-nik-registrasi-kartu-sim . Ini adalah bentuk kegagalan pengamanan database yang menjadi tanggung jawab perusahaan, maka tidak salah kekhawatiran lain yang menjadi sorotan adalah soal privasi. Pasalnya, operator dapat mengintip nama, tempat dan tanggal lahir, serta alamat penggunanya. Registrasi SIM Card terancam mengganggu privasi pelanggan seluler yang ada di Indonesia yang jumlahnya tercatat lebih dari 300 juta orang.  Jika memang database aman, pasalnya belum ada sistem yang mendukung untuk pengamanan data tersebut.  Ibaratkan menyelesaikan masalah dengan masalah baru.

Kekuatan Regulasi

Dalam Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), mereka menemukan ada 32 aturan yang kontennya menginstruksikan data pribadi warga dikumpulkan oleh pemerintah dan pihak swasta.

“Terakhir, ada Perppu 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, bahwa dirjen pajak bisa meneropong, rekening pribadi, rekening nasabah perbankan. Dan kedua, ada Undang-Undang Amnesti Pajak waktu itu,” kata Wahyudi, Deputi Direktur Riset ELSAM.
Sayangnya, masih ada tumpang tindih antara regulasi yang mengatur perlindungan data pribadi masyarakat Indonesia. Sehingga, ada celah-celah yang dapat merugikan warga negara. Ia mencontohkan aturan tentang KTP Elektronik alias e-KTP, yang merekam seluruh data pribadi kita, mulai dari alamat, agama, hingga golongan darah.

“Kalau kita membaca satu undang-undang administrasi kependudukan atau kita membaca Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011 tentang e-KTP, itu tidak satu pun mengatur tentang bagaimana mekanisme perlindungan data yang sudah dilakukan perekaman,” kata Wahyudi.2

Jelas ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melindungi pirvasi dari tiap-tiap masyarakat di negara ini.

Dari total 32 regulasi yang mengandung konten data pribadi tersebut, masih belum ada yang jadi, “Undang-Undang payung yang melindungi data pribadi. Bahkan di ASEAN, tinggal Indonesia, Vietnam, dan Laos yang memang tidak memilikinya. Kita sangat sangat tertinggal dalam hal ini,” kata Wahyudi.

Menghadirkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi seharusnya sudah menjadi yang mendesak di Indonesia. Ihwal tersebut adalah kewajiban negara-negara anggota Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) dan G20, di mana Indonesia merupakan salah satu anggotanya.

“Apalagi kemudian setelah European Union (EU alias Uni-Eropa) mengeluarkan GDPR—General Data Protection Regulation—yang sudah mengikat semua negara Uni Eropa,” kata Wahyudi. 

Kepentingan melindungi data pribadi warganya sudah disadari oleh banyak negara. Catatan ELSAM menyebut, dari total 88 negara yang diteliti, 57 negara memiliki UU Perlindungan Data Pribadi, sedangkan 31 negara belum. Dari 57 negara yang punya UU, enam di antaranya memiliki kewajiban registrasi SIM Card, antara lain Jerman, Malaysia, Mauritus, Norwegia, Afrika Selatan, dan Uni Emirat Arab. Sementara dari 31 yang belum punya UU Perlindungan Data Pribadi, delapan di antaranya malah sudah mewajibkan registrasi SIM Card, termasuk Brasil, Cina, Mesir, Pakistan, Arab Saudi, Swiss, Zimbabwe, dan Indonesia.

Selain mencatat negara mana saja yang sudah menerapkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan kewajiban meregistrasi SIM Card, ELSAM juga mengklasifikasikan kekuatan regulasi tersebut menjadi empat kategori: sangat kuat, kuat, sedang, dan kurang. Sayangnya, karena belum memiliki UU Perlindungan Data Pribadi dan hanya menyebut perlindungan tersebut dalam beberapa aturan saja, Indonesia masuk kategori kurang. Artinya, perlindungan negara terhadap data personal warganya masih lemah.

Kesimpulan

Jelaslah bahwa sebenarnya Indonesia belum siap untuk protecting data.  Maka dari itu tidak salah kiranya masyarakat belum mau melakukan registrasi SIM CARD sesuai prosedur akibat tidak amannya data yang terdaftar pada operator.  Maka, perlunya pemerintah untuk meningkatkan perlindungan data masyarakat yang bersifat sensitif.  Nah, tentu apa kaitannya dengan konspirasi?, jelas ini adalah tahun politik, tidak sembarangan data begitu saja mengalir tanpa adanya perlindungan yang jelas.
 ___________________